"suratku, surat yang tak pernah sampai"



Setahuku, sekarang kita sudah sebegitu jauh. Apakah kita pernah lebih dekat sebelumnya?!
itu tidaklah begitu penting bagiku. Hampir empat tahun yang lalu, aku menemuimu di kota ini. Sekarang, aku tidak tau pasti sudah berapa lama aku tertarik padamu. Disadari atau tidak, kita telah menjadi dewasa daripada empat tahun sebelumnya.

Aku sadar, perspekti
fku menyimpulkan sesuatu menghasilkan banyak kemungkinan ke-egoisan. Termasuk penilaianku terhadap hubungan kita berdua sebagai lawan jenis. Kuharap kau setuju denganku kali ini. Yang jelas, kesalahan-kesalahan yang terjadi mungkin atas kehendak dzat-dzat yang bersifat gaib yang disebutkan dalam kitab suci kita. Atau murni kesalahanku sebagai manusia dengan segala kekurangannya. Entahlah. Yang pasti, harapanku menulis ini adalah dapat membuat segalanya lebih baik dari sebelumnya. Dengan atau tanpa restu dari dzat-dzat itu.

Maafkanlah. Banyak orang menyebutku sebagai seorang yang aneh, kau juga, dan itulah aku--.hanya satu hal bedanya: Aku adalah manusia yang bertindak atas keyakinan yang dipegangnya dan setia pada pendiriannya.

Mungkin saja ini kali yang terakhir. Aku tak memintanya, namun tentulah itu berada di dalam kenyataan kemungkinan logisnya. Karena satu detik kedepan adalah misteri. Seandainya harus demikian, terimalah peluk kasihku yang terakhir kali. Aku amat menyayangimu, satu-satunya hal yang pasti buatku saat ini. Hanya saja aku tak tahu bagaimana menyatakan cinta kasihku ini. Aku sangat kaku dalam tindakanku, dan aku berpikir bahwa kadang-kadang kau tidak akan memahamiku. Adalah tidak mudah untuk memahamiku. Meski begitu. Kumohon, untuk saat ini saja percayalah padaku.

Ketahuilah, aku menulis ini dengan campuran perasaan bahagia dan sedih. Kutinggalkan disini beberapa harapan...Kau harus tahu sesuatu. Setelah semuanya terjadi. Bukan suatu hal yang luar biasa. Setidaknya aku telah melakukan sesuatu untuk mengganti air mata yang pernah mengalir, menulis surat ini untukmu. 

Baiklah, mungkin begitu banyak yang tak baik. Semuanya. Kuserahkan kembali padamu. 

..14 februari 2009..

................................................................................................................

...Dalam dunia ini begitu banyak rahasia, setelah 20 tahun lebih hidup didalamnya apa aja yang udah kau dapat? Maukah kau bercerita? Percayalah aku akan jadi pendengar yang baik untukmu, walaupun nantinya kata-katamu tak sebaik para pujangga cinta, tapi tentu kau kuanggap lebih baik dari mereka...

Seperti tahun-tahun sebelumnya, sampai detik ini aku masih aja mikirin kamu, tentu saja semua hal yang baik-baik...ayo donk, nggak usah cemberut, hal seperti itu harus kau lupakan, terlalu sepele untuk merusak manis senyummu...

ya aku tau, Mungkin kau kira aku gombal, komentar standart dari semua wanita yang pernah dipuji, tapi percayalah satu hal, semua pria dimuka bumi ini adalah seorang perayu dan tak sedikit yang berhasil dengan rayuan-rayuannya...

Mulai sekarang aku putuskan bahwa hidup itu memang sangat indah...begitu complicated...sungguh beraneka ragam... bukan cuma hitam dan putih aja, tapi ada juga abu-abunya, mungkin kau juga sudah tau itu...

Ini suratku yang kedua untukmu, kuharap aku tak menggangumu dengan surat-suratku ini, 

...peluk dan cium untukmu ...

..14 februari 2015..
..........................................................................................

Komentar

Postingan Populer