Pion

bidak tersusun rapi
diseduh dengan aroma pekat
berjalan dengan rel masing masing
berbalut dengan rasa manis asam pahit ataupun ampas
langah demi langkah menata pertahan
ataupun sebaliknya
semua berjalan seolah tak memikirkan apa apa
bahwa setiap kegetiran akan berdampak pada rasa kopimu yang sang sudah mulai dingin
akupun tak memahmi banyak tentang ribuan terori
aku hanya menikmati setiap langkah pion yang tersun di meja kapal
mencari setiap celah melihat mu
untuk menyeduh kopi sambil memastikan langkah pionku selalu maju kedepan
perlahan lahan bidak itu mulai hilang
aroma itu semakin pekat dan rasa itu semakin tajam
beratburan menjadi orang yang tak pernah tau apa apa
dan langkah langkah itu akan menjadi jejak
ruang itu menjadi kaca
samapi kan pion itu berhenti yang tak seperti bidak yang punya ujung.


Komentar

Postingan Populer